Logo WhatsApp
diposkan pada : 06-08-2023 11:00:12

MENJAGA EKOSISTEM DAN KUALITAS SUMBER DAYA AIR

 

Baru-baru ini, warga sekitar Danau Sunter dikejutkan oleh temuan ikan-ikan mati yang mengambang di dasar danau. Segera setelahnya, Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (SUDIN KPKP) bersama Unit Pelayanan Teknis Pusat Produksi, Inspeksi, dan Sertifikasi Hasil Perikanan (UPT PPISHP) serta jajaran Kelurahan Sunter Jaya turun tangan untuk mencari penyebab kejadian tersebut. Pengecekan kualitas air di danau telah dilakukan oleh Sudin KPKP dengan mengambil sampel air dari beberapa bagian danau. Hasil uji fisik menunjukkan bahwa kualitas air tergolong baik, namun untuk pemeriksaan kandungan kimia akan dilakukan oleh pihak UPT PPISHP.

Tercemarnya air di wilayah danau bisa disebabkan oleh adanya zat kimia yang mempengaruhi kualitas air dan mengakibatkan kematian banyak ikan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuat berbagai aturan untuk mencegah pembuangan air limbah yang tidak sesuai. Kontribusi dari masyarakat dalam menjaga ekosistem lingkungan juga sangat diharapkan, karena upaya pemerintah dan pengusaha dalam menjaga ekosistem akan percuma jika masyarakat masih mengabaikan kondisi lingkungan sekitar mereka. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah membangun fasilitas pengelolaan limbah domestik, meskipun masih belum merata di seluruh wilayah DKI. Oleh karena itu, sebagai warga Indonesia, terutama DKI Jakarta, kita juga memiliki kewajiban untuk turut menjaga kelestarian ekosistem lingkungan. Kehancuran ekosistem tidak hanya berdampak pada sumber daya alam sekitar, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan kita sendiri.

Salah satu dampak dari tercemarnya air adalah memburuknya kualitas air yang kita gunakan dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari mandi hingga konsumsi. Tercemarnya air juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang berbahaya bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, menjaga kelestarian ekosistem lingkungan sangat penting, dan tanggung jawab ini bukan hanya pada pemerintah, melainkan juga merupakan kerja sama dari seluruh masyarakat Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

Upaya menjaga ekosistem dan kualitas sumber daya air bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau instansi terkait, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga ekosistem dan kualitas sumber daya air, antara lain:

  1. Pengelolaan Limbah: Mengelola limbah domestik dengan benar, seperti membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang limbah yang dapat didaur ulang.

  2. Konservasi Air: Menggunakan air secara efisien, seperti memperbaiki kebocoran pipa dan menggunakan teknologi yang hemat air.

  3. Pencegahan Pencemaran: Menghindari pembuangan limbah, bahan kimia, atau pestisida ke dalam saluran air atau danau.

  4. Penanaman Pohon: Masyarakat dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon dan menjaga hutan.

  5. Pendidikan Lingkungan: Menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem dan sumber daya air melalui pendidikan lingkungan di lingkungan sekitar.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, kita dapat secara bersama-sama menjaga ekosistem dan kualitas sumber daya air untuk generasi mendatang. Mari bergandengan tangan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, lestari, dan nyaman bagi kita dan anak cucu kita.

Pusat Lobe Blower / Root Blower Futsu TSB 50 Cianjur

Posting by Admin

Pusat Lobe Blower / Root Blower Futsu TSB 50 Cianjur

ROOT BLOWER FUTSU - AERATOR KOLAM SPESIFIKASI ROOT BLOWER FUTSU, TYPE TSB-50 1.5 KW Fungsi, Keunggulan dan Spesifikasi Blower FUTSU Fungsi Roots Blower FUTSU untuk meniupkan/mentransfer udara yang bisa diaplikasikan di pengolahan air limbah untuk proses aerasi agar bakteri pengurai didalam air limbah tetap hidup. Bisa jug



3030 Kali